Menabur dalam Pelayanan

Oleh : Pdt. Dr. David S. Latupeirissa, S.Pd., M.Hum

Roma 12: 11; Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan

Ada sebuah iklan yang pernah muncul di sebuah surat kabar: “Dicari seorang Pria untuk sebuah perjalanan berbahaya, upah kecil, perjalanannya dingin yang menyengat, selama berbulan-bulan akan menghadapi kegelapan tanpa cahaya matahari, bahaya terus-menerus, dan tidak ada jaminan untuk pulang denga naman. Jika perjalanan berhasil, akan mendapatkan kehormatan dan pengakuan.” Ribuan orang langsung menanggapi panggilan tersebut. Mereka siap mengorbankan segalanya demi kegembiraan petualangan dan kehormatan yang tidak pasti. Mengapa demikian? Karena iklan tersebut ditandatangani oleh Sir Ernest Shackleton, penjelajah Antartika.

Roma 12 dimulai dengan nasihat bagi jemaat Tuhan di Roma untuk mempersembahkan kehidupan mereka sebagai taburan yang berkenan kepada Allah. Hal ini serupa iklan dari Surga, yang mencari orang-orang yang mau mempersembahkan kehidupan mereka serta melayani Tuhan. Inilah kehendak Tuhan bagi saudara dan saya, yaitu untuk senantiasa menabur dalam pelayanan.

Kejadian 8:22 berkata bahwa selama bumi masih ada, atau, selama kita masih ada di Bumi, musim menabur dan menuai tidak akan pernah berhenti. Menabur dalam pelayanan adalah rahasia untuk menuai berkat dalam kehidupan kita!

Alkitab mengajarkan kita, bagaimana kita mulai menabur dalam pelayanan.

Pertama, mulailah dengan apa yang ada pada kita.

Dalam Roma 12: 6-8, Alkitab mengajarkan kita untuk menggunakan karunia atau bakat, atau talenta yang Tuhan berikan bagi masing-masing kita. Tuhan tidak pernah salah menitipkan talenta pada kita. Ada orang yang mempunyai satu talenta, ada yang mempunyai tiga, dan ada yang mempunyai lima talenta. Yang menjadi masalah bukanlah berapa banyak talenta yang kita pakai, tetapi bagaimana kita menggunakan talenta tersebut. Mungkin kita merasa bahwa talent kita ‘kecil’. Itu tidak masalah selamat kita tidak mengubur talent kita, seperti dalam perumpamaan yang Tuhan Yesus ceritakan dalam Matius 25: 14-30.

Setuju atau tidak, kita menemukan banyak orang Kristen yang pasif di gereja. Tipe orang Kirsten seperti itu adalah tipe orang Kristen yang mengubur talentanya. Saya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi dalam wadah Immanuel Ministry. Katakan pada kiri kanan kita, jangan mengubur talent kita.

Ketika Tuhan mengutus Musa, atau Ketika Tuhan meminta Musa terlibat dalam pelayanan yang Allah sediakan, musa sempat berkata ‘…ah Tuhan, saya tidak bisa berbuat apa-apa; saya tidak bisa apa-apa, saya gagap kalau berbicara, dll’. Pada saat itu, Tuhan bertanya pada Musa, ‘apa yang ada di tanganmu’? kemudian Musa menjawab ‘tongkat’. Pada akhirnya, tongkat itulah yang Tuhan pakai untuk menunjukkan mujizat di depan bangsa mesir. Tongkat yang sama Tuhan pakai untuk membelah laut teberau.

Hari ini, hal yang sama Tuhan tanyakan pada kita. Apa yang ada dalam diri saudara dan saya? Gunakan itu sebagai taburan dalam pelayanan. Hal kecil apapun yang kita lakukan untuk Tuhan akan berpotensi menjadi hal besar bagi orang lain. Mulailah dengan hal-hal yang mungkin menurut kita ‘kecil’.

Kedua, menaburlah dengan sikap hati yang antusias atau bersemangat.

Yang dimaksud dengan Roh yang menyala-nyala adalah sebuah keadaan hati yang berkobar untuk melakukan sesuatu yang baik! Kebalikan dari sikap hati yang berkobar untuk pelayanan adalah sikap hati yang suam-suam.

Seseorang akan mudah mundur kalau dia kehilangan semangat. Amsal 18:14 berkata “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?”.

Iblis selalu berusaha mematahkan semangat kita untuk melayani Tuhan. Harus diakui bahwa kita terkadang merasa malas, capek, dan ingin berhenti. Dengar baik, pada saat seperti itu, lihatlah Tuhan Yesus yang sedang menunggu kita di garis finish. Ingatlah apa yang dikatakan oleh Ibrani 12: 1-3; Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba g  dengan tekun h  dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita 1 . 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus 2 , yang memimpin   kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan   tekun memikul salib   ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.  12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.

Yang ketiga, menaburlah dalam pelayanan dengan sikap yang selalu berinisiatif.

Selalu berinisiatif juga merupakan salah satu ciri orang yang bersemangat. Sikap yang berinisiatif juga merupakan lawan kata dari sikap yang pasif.

Ada kisah yang menarik mengenai sikap ini. Kisah tersebut tercatat dalam 1 Tawarikh 11: 10-47, mengenai pahlawan-pahlawan Daud. Ketika Alkitab mencatat sejarah kepahlawanan dari para panglima Raja Daud, alkitab dengan sengaja menyelipkan kisah di mana suatu siang, dalam pelariannya, Daud merasa haus dan dia teringat akan air dari sumur betlehem di dekat pintu gerbang. Daud tidak memerintahkan orang-orang tersebut untuk pergi mengambil air. Daud hanya berandai-andai. Namun, apa yang terjadi? Ada tiga orang pahlawan daud yang berinisiatif untuk pergi mengambil air dari sumur yang ada di Betlehem. Padahal pada saat itu Betlehem sedang diduduki oleh orang-orang Filistin yang adalah musuh orang Israel.

Saya tersentuh Ketika membaca kisah ini. Rupanya ini yang Tuhan mau. Allah rindu agar kita menjadi para pribadi yang selalu mengambil inisiatif demi kemajuan pekerjaanNYA.

Tidak usah tunggu disuruh, tidak usah tunggu diperintah secara khusus. Allah kita adalah Allah yang tidak pernah memaksa. DIA Allah yang senang Ketika kita mengambil inisiatif untuk melakukan seuatu bagi KerajaanNYA. Sekali lagi, mulailah dengan apa yang dapat kita lakukan bagi Tuhan. Lakukanlah dengan penuh semangat, dan teruslah berinisiatif untuk kemajuan pekerjaan Tuhan.

Bagikan postingan ini
× Hubungi Kami